Selasa, 29 Oktober 2013

Abu Lahab Sempat Gembira atas Kelahiran Rasul

Oleh Saad Saefullah — Senin 23 Zulhijjah 1434 / 28 October 2013 19:00


unta 490x326 Abu Lahab Sempat Gembira atas Kelahiran Rasul
KETIKA Rasulullah lahir dari rahim ibunda tercintanya, Aminah, Tsuwaibah—budak Abu Lahab yang tak lain paman Nabi Muhammad SAW—datang kepada Abu Lahab seraya memberikan kabar tentang kelahiran Muhammad, keponakannya yang berupa bayi laki-laki sehat tanpa kekurangan suatu apapun.
Tatkala mendengar kabar kelahiran keponakan lelakinya ini, Abu Lahab bersuka cita. Ia melompat-lompat riang gembira seraya meneriakkan kata-kata pujian atas kelahiran keponakannya tersebut sepanjang jalan.
Inilah bentuk kegembiraan Abu Lahab, sang paman yang kelak menjadi salah satu musuh bebuyutannya dalam berdakwah. Namun rupanya tidak cukup sampai di situ saja luapan kegembiraan ini. Ia segera mengundang tetangga-tetangga dan para kerabat dekatnya untuk merayakan kelahiran keponakan tercintanya ini. Maklum, di tanah Arab ketika itu, anak laki-laki sangatlah dibanggakan.
Sebagai bentuk ungkapan rasa syukurnya dan sebagai penanda suka citanya yang sangat memuncak kemudian ia berkata kepada Tsuwaibah di hadapan khalayak ramai yang mendatangi undangan perayaan kelahiran keponakannya, ”Wahai Tsuwaibah, sebagai tanda syukurku atas kelahiran keponakanku, anak dari saudara laki-laki ku (Abdullah), maka dengan ini kamu merdeka mulai hari ini.”
Demi mendengar kabar gembira inipun, Tsuwaibah lantas bersuka cita. Maka sejak hari itu ia bukan lagi berstatus sebagai budak yang dapat diperintah sesukanya oleh majikan. Sejak hari itu, ia adalah seseorang yang merdeka yang bertanggung jawab atas segala nasib dan keberuntungannya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar