
Oleh: Atifa Rahmi (Mahasiswa Pendidikan Kimia, UPI Bandung)
BERTEPATAN pada tanggal 25 Desember, umat Kristiani akan merayakan Natal. Seperti tahun- tahun yang sebelumnya, kembali terjadi huru- hara di kalangan kaum muslim menyangkut status hukum pengucapan “selamat Natal” kepada umat Kristiani. Ada di antara kaum muslimin yang setuju dengan wacana ini dengan dalih toleransi antar umat beragama, namun tidak sedikit pula yang tidak setuju. Sebenarnya, seperti apakah Islam memandang hal ini?
Islam memang agama yang sangat toleran, namun untuk membuktikan ketoleranannya itu bukan berarti Islam membolehkan umatnya mengucapkan selamat Natal, apalagi ikut merayakan hari raya umat agama lain. Mengapa demikian? Apakah Islam yang toleran hanya sekedar teori belaka yang tidak pernah dapat diterapkan dalam kehidupan sehari- hari?
Bukan tidak toleran atau bagaimana, melainkan karena hal ini menyangkut akidah. Mungkin sebagian besar kaum muslimin memandang bahwa sah- sah saja untuk mengucapkan selamat kepada umat agama lain dengan dalih “itu kan sekadar perkataan, yang penting hati kita tetap beriman kepada Allah swt.”
Itu adalah pendapat yang keliru. Karena ketika kita ulas lagi, apa makna iman yang sebenarnya ? Iman adalah sebuah keyakinan yang diteguhkan oleh hati, dilakukan oleh perbuatan, dan diucapkan oleh lisan. Jadi, iman tak hanya di hati, tapi juga dibuktikan dengan perbuatan dan perkataan.
Ada pun mengucapkan selamat Natal sama saja dengan membenarkan keyakinan umat Kristiani bahwa nabi Isa itulah adalah anak tuhan. Padahal dalam Islam sudah jelas, bahwa Isa as adalah seorang manusia utusan Allah swt, tidak lebih. Dalam Islam, Allah lah satu-satunya Tuhan Yang Maha Esa, tiada ada sekutu baginya.
Tidak membuat kegaduhan dan mengganggu ketika mereka melaksanakan ibadah adalah salah satu bukti kita menghargai mereka. Tidak harus mengucapkan selamat atau malah ikut-ikutan merayakannya, karena itu sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Ketika kita mencoba-cobanya, maka akidah kita pun dipertanyakan, muslim atau non muslim? Rasulullah saw bersabda:
“Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk kelompok mereka.” (HR.Ahmad dan Abu Dawud dari ibn Umar) []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar