Kamis, 31 Oktober 2013

Perang di Suriah telah Tewaskan 120 Ribu Orang Sejak Maret 2011

Oleh Al Furqon — Jumat 27 Zulhijjah 1434 / 1 November 2013 07:05


Syria revolt Perang di Suriah telah Tewaskan 120 Ribu Orang Sejak Maret 2011
PERANG Suriah yang telah berlangsung selama 31 bulan menewaskan lebih dari 120.000 orang, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan Kamis kemarin (31/10/2013).
“Kami telah mendokumentasikan terjadinya pembunuhan 120.296 orang sejak awal revolusi pada bulan Maret 2011,” kata kelompok pemantau berbasis di Inggris tersebut.
Korban tewas, 42.495 adalah warga sipil, termasuk 6.365 anak-anak dan 4.269 perempuan, kata mereka.
25.699 pejuang oposisi tewas, sedangkan pejuang loyalis Assad sebanyak 48.880 orang yang tewas.
Di antara pejuang oposisi, 18.122 adalah warga sipil yang mengangkat senjata melawan rezim Presiden Bashar al-Assad menyusul tindakan keras terhadap aksi protes Musim Semi Arab yang terinspirasi pada revolusi musim semi dunia Arab tahun 2011.
2.022 lainnya adalah tentara yang membelot dari militer untuk bergabung dengan perlawanan dan 5,375 adalah jihadis asing yang telah melakukan perjalanan ke Suriah untuk melawan pasukan Assad.
Di antara pejuang loyalis Assad, 29.954 adalah tentara militer, sementara 18.678 lainnya yang tewas adalah anggota salah satu milisi komite pro-rezim atau paramiliter Angkatan Bersenjata Nasional.
Lainnya sebanyak 187 orang adalah anggota Syiah Hizbullah Lebanon, yang telah bergabung perang dalam mendukung Assad. Sebanyak 61 pejuang non-Suriah pro-rezim juga ikut tewas.
Observatorium juga melaporkan adanya pembunuhan 2.772 orang tak dikenal.
Kelompok, yang bergantung pada jaringan aktivis di lapangan, mengatakan korban sebenarnya dari konflik Suriah cenderung lebih tinggi dan menegaskan bahwa nasib ribuan warga Suriah masih belum diketahui.
“Di antara yang menghilang ada lebih dari 10.000 tahanan di penjara-penjara rezim, serta lebih dari 3.000 tentara ditahan oleh kelompok pejuang,” kata Observatorium. Ratusan warga sipil juga telah diculik.[fq/islampos/afp]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar